JAKARTA - Penyelesaian honorer kategori dua (K2) bisa cepat bila pemerintah punya itikad baik. Apalagi masalah K2 tidak seribet kasus masalah kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Akar permasalahan penyelesaian honorer K2 sudah terbuka saat rapat Senin (22/2). Enam instansi terkait yang diundang semuanya membeberkan tidak ada masalah berarti bila MenPAN-RB mau mengusulkan,” kata anggota Komisi II DPR RI Bambang Riyanto kepada JPNN, Rabu (24/2).
Bambang yang dijuluki bapak honorer K2 ini menyebutkan, terkatung-katungnya masalah tersebut karena pemerintah berat hati memperjuangan tenaga K2. Alhasil masalah yang sebenarnya mudah dibikin rumit sehingga terasa berat menyelesaikannya.
“Saya lihat pemerintah senang membuat masalah yang mudah menjadi sulit dan masalah yang sulit dijadikan mudah,” ujarnya.
Dia membandingkan dengan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, yang sebenarnya sulit dilaksanakan lantaran secara geografis lintasannya banyak patahan sehingga rentan gempa, namun jadi mudah karena Presiden Jokowi mendukung proyek tersebut. Mestinya penyelesaian K2 bisa secepat kereta cepat Jakarta-Bandung.
Menurutnya, kalau pemerintah beralasan pengangkatan honorer K2 tabrak aturan, kenapa tidak berkaca pada kebijakan pemerintah lainnya yang juga tabrak aturan. Padahal, kereta cepat yang menghabiskan dana puluhan triliun rupiah itu jadi mudah prosesnya. Sementara pengangkatan K2 malah dibikin sulit.
“Bukankah investasi SDM lebih menguntungkan ketimbang kereta cepat yang belum tentu bertahan lama karena sewaktu-waktu amblas diterpa gempa,” paparnya.(esy/jpnn)
0 comments:
Post a Comment