Belum Lunasi Pembayaran, Ribuan Ijazah Di Tahan Pihak Sekolah

Asslamualaikum wr.wb . 
Salam sejahtera untuk kita semua semoga kita selalu di berikan kesehatan dan rezeki yang cukup dan berkah , langsung saja kita baca informasi berikut ini .

METRONEWS.CLICK - YOGYAKARTA - Ijazah alumni SMA/SMK tertahan di sekolah di Bantul, Yogyakarta, karena para alumni belum melunasi tunggakan biaya pendidikan selama masih duduk di bangku sekolah. Tunggakannya pun mencapai puluhan miliar.


Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Bantul, Masharun Ghazali mengungkapkan, atas intruksi dari Bupati Bantul, Suharsono menginventarisasi nilai tunggakan ini. Hasilnya total tunggakan untuk SMA/ SMK mencapai, Rp21,5 miliar. Rinciannya, Rp7,5 miliar di tingkat SMA dan Rp14 miliar di tingkat SMK. Dengan jumlah ijazah sekitar 1.200 an lembar yang masih berada disekolah.

"Data masih terus berubah, karena kita masih terus melakukan pendataan," kata Masharun kepada wartawan, Kamis (17/3/2016).

Penyebab tertahannya ijazah bervariatif, ada yang sengaja menitipkannya di sekolah biar aman. Walaupun mayoritas karena memang belum melunasi biaya pendidikan.

"Sudah lama ada semacam ini, jauh sebelum saya menjabat kepala dinas," sambungnya.

Namun demikian, pihaknya menampik jika hal itu disebut dengan penahanan ijazah. Sebab, untuk SMA/SMK biayanya sharing antara pemerintah pusat, pemda dan masyarakat. biaya pendidikan setahun di SMA sekitar Rp3 juta dan di SMK sekitar Rp4,5 juta. Setiap siswa wajib melunasi, meski demikian sekolah memperkenankan ikut ujian sampai selesai Ujian Nasional (UN).

Kabid Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur) Dikmenof Sukarja menambahkan, SMA/SMK swasta yang paling merasakan dampak tunggakan. Sebab, operasional sekolah bersumber dari biaya tersebut.

Ia menyambut baik niatan bupati memecahkan persoalan biaya pendidikan di tingkat SMA/SMK. Termasuk menyelesaikan tunggakan dan pembebasan ijazah.

"Setelah inventarisasi data, kami akan mempertemukan orangtua siswa yang punya tunggakan dengan pihak sekolah untuk membahas persoalan ini," katanya.

(wal)

Semoga Bermanfaat .

Sumber : ( http://news.okezone.com/ )

Artikel Cari Data Lainnya :

0 comments:

Post a Comment

Scroll to top