Ketika Wibawa Guru Hilang dan Guru Semakin Sering Disalahkan

Selamat pagi rekan rekan guru seluruh indonesia , selamat menjalankan ibadah puasa bagi bapak ibu guru yang sedang menjalankanya , semoga puasa hari ini di terima oleh Allah swt ,  sungguh miris memang di saat niat baik justru di anggap sebagai pelanggaran hukum .

Infoguru.click --- Kalangan pendidikan juga merasa ada degradasi dalam fungsi guru sebagai pendidik, sangat dirasakan perbedaan mencolok dalam memberikan penghormatan dan ketaatan terhadap aturan.
Gambar Ilustrasi Guru Naik Sepeda
Banyaknya guru yang berurusan dengan hukum, membuat muncul kegamangan terhadap proses pendidikan di sekolah. Guru semakin terkesan formalitas dalam mengajar. Mereka terlalu hati-hati bahkan apatis terhadap fungsi sebagai pendidik. Para guru khawatir dilaporkan ke aparat hukum atas sanksi tertentu yang diterapkan kepada siswa.

Kepala Dinas Pendidikan, Dr H Wahyo MPd mengaku sudah menangkap fenomena ini. Guru menjadi rawan dikriminalisasi. Kondisi guru dan penghormatan siswa terhadap pendidik saat ini berbeda dengan era dulu.

Dahulu, proses transfer keilmuan berbanding lurus dengan sikap perilaku murid. Bahkan, penghormatan kepada guru sama seperti kepada orangtua. “Sejatinya guru merupakan orang tua di sekolah. Saya yakin dengan sangat, tidak ada satupun guru yang ingin menyakiti anak didiknya. Sanksi itu semata-mata hanya menegakan aturan disiplin,” ucapnya, akhir pekan kemarin.

Kondisi penghormatan terhadap guru era dulu mengalami pergeseran nilai. Saat ini, ujar Wahyo, wibawa guru tidak lagi seperti sebelumnya. Bahkan, banyak siswa yang melakukan pelanggaran aturan, saat diingatkan justru melawan.

Dengan kondisi demikian, akhirnya guru jadi segan menegakkan disiplin. Di keseharian mereka hanya menyampaikan pelajaran sesuai kewajibannya. Adapun paham atau tidak anak didik dalam menyerap pelajaran tersebut, dianggap risiko masing-masing.

Persoalan seperti ini, perlu solusi segera. Bila tidak, lambat laun menjadi salah satu penyebab kemunduran kualitas generasi penerus dan pendidikan. Wahyo menceritakan, saat dia menjadi guru pada tahun 1990-an, murid yang melanggar aturan dihukum dengan disiplin.

Hal ini tidak membuat marah orang tuanya. Bahkan, ketika anak didik tersebut melapor ke orang tuanya, justru anak didik tersebut dapat sanksi tambahan di rumah.

Beda kondisinya dengan sekarang. Orang tua hampir selalu membalas sikap guru yang menegakan disiplin aturan itu dengan kemarahan. Contoh terbaru,ada guru yang dilaporkan ke pihak berwajib karena tindakan penegakkan disiplin di sekolah. “Wibawa guru harus kembali. Ini tanggung jawab semua pihak,” tegasnya (radarcirebon/don).

Untuk informasi terbaru silahkan lihat disini

Saya yakin semua guru mencintai anak didiknya , walaupun di lakukan dengan cara yang berbeda namun semua itu semata hanya untuk menegakan disiplin para peserta didikanya dan meluruskan akhlaknya sebagaimana menjadi manusia yang sebaik baiknya , semoga sistem pendidikan kita bisa segera di perbaiki , dan bisa membentuk karakter bangsa indonesia itu sendiri, salam pendidikan .

Artikel Cari Data Lainnya :

1 comments:

Scroll to top